Pada pemeliharaan larva kerapu ada masa-masa kritis yang dapat menyebabkan bahaya, terutama ancaman kematian larva. Ada masa kritis pada kerapu yang berdasarkan umur, yaitu pada umur D3—D7. Hal itu karena pada waktu tersebut persediaan kuning telur menjadi habis, sehingga relatif berbahaya bagi larva bila tidak segera ditangani dengan pakan yang tepat. Masa kritis selanjutnya adalah pada D10—D12 dan D21—D25, yaitu masa ketika pertumbuhan organ-organ sirip mulai sempurna. Dengan demikian, dibutuhkan pakan yang lebih berkualitas bagi pertumbuhannya. Setelah itu, D35 juga merupakan masa kritis karena benih berukuran tersebut sudah mulai muncul sifat kanibalnya.
Selain umur, masa kritis juga disebabkan oleh stres yang sangat rawanmenyerang larva. Stres dapat disebabkan dari luar maupun dalam. Larva yang masih lemah bila terkena stres akan mudah terjangkit penyakit, terutama virus VNN (viral nervous necrosis). Virus ini dapat menyebabkan kematian total hanya dalam jangka waktu beberapa hari sehingga perlu dilakukan pencegahan agar virus tersebut tidak menyerang. Berikut caranya.
- Pengelolaan lingkungan; di antaranya dengan memantau kualitas air seperti suhu, salinitas, pH, oksigen terlarut, NH3, Nitrit (NO2), H2S dan senyawa beracun lainnya.
- Kepadatan larva; sangat berpengaruh pada kualitas lingkungan. Kepadatan yang tinggi menyebabkan sisa kotoran menumpuk. Bila tidak dapat diatur, dapat menjadi racun bagi larva itu sendiri.
- Pakan; harus diberikan sesuai kebutuhan baik secara kulitas maupun kuantitasnya. Pakan yang tidak bermutu dapat menyebabkan tubuh abnormal, sedangkan kuantitas yang tidak sesuai dapat menyebabkan pertumbuhan tidak sama atau kurus/kerdil.
- Oksigen; selama pemeliharaan larva suplai oksigen harus optimal. Pemberian oksigen harus dibantu dengan aerasi secara merata sehingga larva tidak hanya berkumpul dalam satu tempat. Selain itu, aerasi yang baik dapat membantu penyebaran plankton sehingga dapat dimangsa larva secara merata.
- Cahaya; kecerahan air yang baik sangat berpengaruh pada tingkat hidup larva kerapu. Perbedaan cahaya atau sinar secara tiba-tiba dapat menyebabkan stres sehingga pencahayaannya harus dilakukan selama 24 jam. Bila siang hari dapat memanfaatkan sinar matahari, sedangkan malam hari dapat memanfaatkan lampu TL.
0 komentar:
Posting Komentar