Budidaya tanaman yang mengaplikasikan metode hidroponik membuat nilai ekonomis citra beberapa tanaman sayur seperti kangkung di mata masyarakat meningkat. Bisa dikatakan bahwa omset budidaya kangkung secara hidroponik meningkat hingga 300% dibanding menerapkan sistem budidaya konvensional.
Tren bertanam secara hidroponik menjadi dua macam, yakni berhidroponik sebagai hobi atau berhidroponik untuk menjalankan usaha. Bahkan hingga saat ini, banyak orang berlomba-lomba menjalankan usaha budidaya secara hidroponik. Hal inilah yang bisa dikatakan bahwa tren hidroponik semakin meningkat di masyarakat.
Untuk memulai budidaya secara hidroponik, Anda tidak lagi dituntut untuk memiliki lahan yang luas. Oleh karena itulah, tren hidroponik masih sangat digemari. Pasalnya, potensi yang dihasilkan dari bercocok tanam secara hidroponik memiliki keunggulan tersendiri, baik itu membudidayakan tanaman sayur maupun tanaman buah.
Berikut ini perkembangan tren hidroponik untuk skala usaha.
- Tidak tergantung pada kondisi tanah
Jika Anda menjalankan usaha budidaya sayuran dengan sistem konvensional, pasti produksi tanaman yang akan dibudidayakan tergantung pada besaran luas lahan bukan?! Ditambah lagi faktor keberhasilan suatu budidaya juga dilihat dari kandungan unsur hara pada tanah. Jika melakukan budidaya dengan metode hidroponik, Anda sama sekali tidak berkaitan dengan tanah pada keseluruhan proses budidayanya.
- Tidak tergantung pada iklim
Beberapa negara dengan iklim dan cuaca ekstrem seperti di Timur Tengah pada umumnya sangat sulit membudidayakan sayuran karena tidak dapat tumbuh atau pertumbuhannya tidak akan maksimal. Dengan begitu, negara-negara tersebut harus impor untuk mendapatkan sayuran. Kini, dengan adanya teknik menanam secara hidroponik halangan cuaca dan iklim dapat diminimalisir.
- Masa panen lebih cepat
Pemberian nutrisi secara cepat dan tepat sesuai kebutuhan masing-masing tanaman membuat pertumbuhan tanaman hidroponik maksimal dan dapat dipanen lebih cepat dibanding sistem konvensional. Panen pada berbagai jenis sayuran hidroponik lebih cepat 30—50% daripada yang ditanam dengan sistem konvensional.
- Hasil panen lebih bersih dan segar
Hasil panen sayuran hidroponik lebih disukai oleh konsumen karena penampilannya yang segar. Hal ini karena pada budidaya hidroponik pertumbuhan tanaman terjadi sangat maksimal yang membuat tampilan sayuran berbeda dengan sayuran yang ditanam dengan sistem konvensional.
- Biaya operasional lebih murah
Biaya operasional produksi sayuran seperti pupuk (nutrisi) dan penggunaan air untuk menyiram dapat diefisienkan pada hidroponik karena pemberian nutrisi dapat disesuaikan dan dengan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tanaman sehingga tidak ada nutrisi yang terbuang.
Selain efisien nutrisi, hidroponik juga sangat irit penggunaan air karena air yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman tidak perlu disiram secara rutin, tetapi cukup sekali memberikan air yang dicampurkan dengan nutrisi yang kemudian diletakkan di bagian bawah tanaman ataupun dialirkan secara teratur.
0 komentar:
Posting Komentar