This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 20 Maret 2017

Periode Grower Ayam Petelur

Pemeliharaan pada periode grower atau developer sebenarnya hampir tidak berbeda. Periode grower adalah pada saat anak ayam berumur 9—13 minggu sedangkan developer pada saat umur 14—20 minggu. Pemeliharaan keduafase ini dibedakan dari nutrisi pakan yang diberikan, yaitu protein fase developer lebih rendah 1%. Ak an tetapi, akhirakhir ini peternak cenderung tidak membedakan pakan kedua fase ini dan tetap meneruskan pemberian pakan grower ke periode developer.
Kebutuhan ruang untuk periode ini sekitar 7—8 ekor /m2. Kebutuhan tempat pakan (10 kg) adalah 4 buah/100 ekor. Untuk efisiensi pemberian pakan, pada piringan pakan dapat dipasang grill. Pengalihan pakan dari periode starter ke grower sebaiknya dilakukan bila berat badan ayam umur delapan minggu telah tercapai. Hal ini untuk mendapatkan kerangka badan yang baik. Untuk mengurangi stres pada anak ayam, pengalihan sebaiknya dilakukansecara berangsur-angsur. Caranya pakan grower dicampur sedikit demi sedikit pada  pakan starter. Sampai akhirnya diganti dengan pakan grower. Kemudian lakukan penimbangan ayam setiap minggu secara acak.
Seleksi ayam bertujuan untuk mengoreksi kesalahan seleksi yang dilakukan oleh pembibit. Untuk itu ayamayam yang diperkirakan sebagai ayam jantan harus dikeluarkan dan diletakkan pada kandang yang berbeda. Hal ini karena pemeliharaan ayam ras bibit padaayam ras petelur tidak diperlukan adanya ayam jantan. Ciri-ciri ayam jantan yaitubadannya lebih tinggi dan besar, jengger besar, bulu ekor lebih panjang, dan  warna bulu berbeda dari ayam betina. Di samping itu, seleksi untuk ayam betina juga perlu dilakukan terutama pada saat pindah dari kandang grower ke kandang produksi. Ciri-ciri ayam betina yang baik adalah sebagai berikut.
  1. Jarak antara tulang dada (sternum) dan tulang duduk (pubis) lebih dari tiga jarimanusia.
  2. Jarak antara kedua tulang pubis lebih atau sama dengan tiga jari.
  3. Perut ayam bila diraba, terasa lunak.
  4. Kloaka (lubang anus) bulat,lebar, basah, dan berwarna basah.
  5. Badan terlihat sehat dan segar dengan mata bersinar cerah dan jengger merah.
Selama periode grower, lampudimatikan pada malam hari; sedangkan pada siang hari cahaya yang masuk ke  kandang dikurangi dengan pemakaian paranet (terutama untuk bulan tertentu ketika panjang penyinaran lebih dari 12 jam dalam sehari dengan intensitas cahaya yang terlalu tinggi). Pengurangan cahaya akan melambatkan terjadinya masak kelamin pada ayam. Ayam yang terlalu cepat masak kelamin akan menghasilkan telur yang lebih kecil sehingga berat telur yang dihasilkan per ekor ayam lebih rendah. Berat telur ratarata akan meningkat 0,15 g untuk setiap hari keterlambatan umur awal bertelur.
Paranet dipasang di luar dinding kandang melebar keluar dan dipancang supaya tidak berkibar-kibar dan menakutkan ayam. Selain itu, pada fase grower kebersihan kandang juga harus dijaga terutama dari bulu-bulu ayam yang rontok. Bulu-bulu tersebut harus disapu  dan dibuang keluar kandang agar tidak dimakan oleh ayam.

Menampung Cacing Sutera

Biasanya, cacing sutera yang sudah dipanen tidak selalu langsung dijual, bahkan sebaiknya justru ditampung atau dikarantina terlebih dahulu. Penampungan harus dilakukan agar cacing yang dijual benar-benar bebas dari bibiit penyakit serta dalam kondisi sehat dan segar. Penampungan sebelum didistribusikan akan mempengaruhi kualitas cacing sutera yang akan dikirim. Tingkat kelangsungan hidup cacing sutera di dalam wadah pengemasan dan ketika sampai di tempat konsumen juga dipengaruhi oleh perlakuan di kolam penampungan/karantina. Tahapan penampungan cacing sutera bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut.
  • Siapkan bak penampungan yang lebar dan rata.
  • Cuci cacing sutera beberapa kali, lalu letakkan di tempat penampungan dan diberi air mengalir.
  • Buat air berada 1—3 cm di atas permukaan koloni cacing sutera yang ada di dalam wadah tersebut.
  • Aliri kolam penampungan dengan air bersih secara terus-menerus dengan debit air yang tidak terlalu deras (0,5—2 l/detik, tergantung luas wadah dan jumlah cacing). Aliran air harus selalu ada selama cacing sutera berada di kolam penampungan.

Jenis-Jenis Lele

Kalang, pintet, keli, duri dan cepi hanyalah sebagian julukan lele di berbagai daerah di tanah air. Namun, tidak semua nama ikan itu merujuk pada jenis lele yang sama. Di Indonesia memiliki setidaknya ada 6 jenis lele dari keluarga Clariidae, tetapi hanya satu yang paling dikenal masyarakat, yaitu C. batrachus. Di Jawa, lele yang banyak dibudidayakan peternak sebelum masuknya lele dumbo dari Taiwan itu dikenal sebagai lele lokal.
Di Padang, masyarakat mengenal C. Batrachus dengan sebutan ikan kalang. Lain halnya di Aceh, C. Batrachus mendapat julukan ikan maut dan di Bugis dikenal sebagai ikan cepi. Selain C. batrachus, jenis lain yang cukup  populer di tanah air, yaitu  lele kembang atau kalang putih yang menurut beberapa artikel di tanah air dimasukkan dalam spesies tersendiri, yaitu C. teysmani. Namun, dalam buku The Sea and Freshwater Fishes of Australia and New Guinea karya Gerald Jennings disebutkan bahwa C. Teysmani merupakan sinonim C. batrachus. Sinonim lain dari C. batrachus, yaitu C. assamensis dan C. dussumieri.
Jenis lele lain yang mendiami perairan nusantara, yaitu C. leiacanthus yang dikenal dengan sebutan ikan keli atau penang. Ada pula ikan lindim atau limbat atau kaleh yang merupakan lele spesies C. nieuhofi. Selain itu, masyarakat Kalimantan juga mengenal limbat hitam (C. nigricans) dan limbat sentarum (C. pseudonieuhofii).
Sementara lele yang dikenal dengan sebutan ikan duri, wais, atau wiru merupakan jenis C. melanoderma. Kini, masyarakat juga akrab dengan lele spesies sangkuriang yang merupakan hasil pemuliaan dumbo.

Teknik Pendederan Kerapu di Bak

Teknik pendederan kerapu di bak lebih terkontrol daripada tambak. Luasan wadah lebih sempit dan dapat dilakukan di dalam rumah (indoor).
  1. Persiapan wadah
Bak yang digunakan berkapasitas 10 ton terbuat dari beton berbentuksegi empat dengan masing-masing sudut tumpul dan ketinggian airnya  75—100 cm. Bak yang akan digunakan disterilisasi dengan kaporit 100 ppm, lalu dibiarkan selama 2 hari. Setelah itu, bak dicuci dengan detergen dan dibilas air tawar. Pemasangan aerasi dengan jarak 10 cm dari dasar bak serta adanya jarak untuk setiap aerasi sekitar 75—100 cm dengan penataan selang aerasi menempel di kedua sisi bak dan di tengah. Pengisian air laut ke dalam bak harus diberi filter bag di ujung pipa.
  1. Kualitas air
Kualitas air laut yang dibutuhkan pada fase pendederan di bak adalahsebagai berikut.
  1. Penebaran benih
Pendederan dibak dapat dilakukan langsung dengan padat tebar 4.000— 5.000 ekor/bak. Untuk lebih memudahkan pemeliharaan, dalam 1 bak bisadipasang waring berukuran 180 cm x 120 cm x 100 cm. Jadi, kepadatan setiap waring antara 1.000—1.250 ekor. Padat tebarnya bisa ditambah 3 ekor/m2 jika menggunakan kincir air.
  1. Pakan
Pakan pada fase pendederan bisa berupa udang rebon/jambret yang diberikan sampai kenyang dengan frekuensi 2 x sehari. Ikan rucah/teri juga diberikan sebanyak 3—5% dari bobot badan ikan dengan frekuensi 2 x sehari. Untuk pakan buatan diberikan sebanyak 10—15 g/pemberian dengan frekuensi 4—6 x sehari. Jika udang rebon dan ikan rucah tidak ada, dapat mengg unakan pakan buatan secara tunggal yang diberikan setiap jam mulai pukul 06.00—17.00 diberikan secara adsatiation (sekenyangnya).
  1. Grading
Grading dilakukan agar kerapu menjadi seragam dan berkurangnya kanibalisme. Grading biasanya dilakukan 1 x seminggu. Untuk kerapu,grading yang dilakukan biasanya berukuran 2,5—7 cm yang dilakukan  setiap 3—5 hari/sekali. Ikan kerapu berukuran 7—10 cm di-grading setiap 7 hari, sedangkan yang berukuran 50—200 g dilakukan sekali dalam sebulan.
  1. Pergantian air
Kualitas air dapat dijaga dengan melakukan pergantian air secaraflowtrough >100% setiap hari. Selain itu, dilakukan penyiponan untuk  mengambil sisa pakan serta feses di dasar bak setiap pagi dan sore hari.

Masa Kritis Larva Kerapu

Pada pemeliharaan larva kerapu ada masa-masa kritis yang dapat menyebabkan bahaya, terutama ancaman kematian larva. Ada masa kritis pada kerapu yang berdasarkan umur, yaitu pada umur D3—D7. Hal itu karena pada waktu tersebut persediaan kuning telur menjadi habis, sehingga relatif berbahaya bagi larva bila tidak segera ditangani dengan pakan yang tepat. Masa kritis selanjutnya adalah pada D10—D12 dan D21—D25, yaitu masa ketika pertumbuhan organ-organ sirip mulai sempurna. Dengan demikian, dibutuhkan pakan yang lebih berkualitas bagi pertumbuhannya. Setelah itu, D35 juga merupakan masa kritis karena benih berukuran tersebut sudah mulai muncul sifat kanibalnya.
Selain umur, masa kritis juga disebabkan oleh stres yang sangat rawanmenyerang larva. Stres dapat disebabkan dari luar maupun dalam. Larva yang masih lemah bila terkena stres akan mudah terjangkit penyakit, terutama virus VNN (viral nervous necrosis). Virus ini dapat menyebabkan kematian total hanya dalam jangka waktu beberapa hari sehingga perlu dilakukan pencegahan agar virus tersebut tidak menyerang. Berikut caranya.
  • Pengelolaan lingkungan; di antaranya dengan memantau kualitas air seperti suhu, salinitas, pH, oksigen terlarut, NH3, Nitrit (NO2), H2S dan senyawa beracun lainnya.
  • Kepadatan larva; sangat berpengaruh pada kualitas lingkungan. Kepadatan yang tinggi menyebabkan sisa kotoran menumpuk. Bila tidak dapat diatur, dapat menjadi racun bagi larva itu sendiri.
  • Pakan; harus diberikan sesuai kebutuhan baik secara kulitas maupun kuantitasnya. Pakan yang tidak bermutu dapat menyebabkan tubuh abnormal, sedangkan kuantitas yang tidak sesuai dapat menyebabkan pertumbuhan tidak sama atau kurus/kerdil.
  • Oksigen; selama pemeliharaan larva suplai oksigen harus optimal. Pemberian oksigen harus dibantu dengan aerasi secara merata sehingga larva tidak hanya berkumpul dalam satu tempat. Selain itu, aerasi yang baik dapat membantu penyebaran plankton sehingga dapat dimangsa larva secara merata.
  • Cahaya; kecerahan air yang baik sangat berpengaruh pada tingkat hidup larva kerapu. Perbedaan cahaya atau sinar secara tiba-tiba dapat menyebabkan stres sehingga pencahayaannya harus dilakukan selama 24 jam. Bila siang hari dapat memanfaatkan sinar matahari, sedangkan malam hari dapat memanfaatkan lampu TL.

Mengintip Usaha Budidaya Ikan Mas Koki di Tulungagung

Ikan mas koki memang selalu menjadi primadona di kalangan pecinta ikan hias. Terlebih ikan ini memiliki beragam warna yang sangat cantik seperti warna merah, putih, hitam, kuning, jingga hingga silver membuat ikan hias air tawar tersebut tetap eksis kendati masa booming-nya telah lewat.
Ditambah dengan adanya kepercayaan masyarakat yang meyakini bahwa memelihara ikan mas koki dapat membawa hoki kepada pemiliknya. Tak heran jika ikan mas koki dapat bertahan di tengah gempuran ikan-ikan predator yang kini membanjiri pasar ikan hias dalam negeri.
Salah seorang pria yang tergabung dalam Koperasi Tirta Kencana Agung Desa Boyonglanggu, Hadi Basoni, menyebutkan bahwa di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, sekitar 80% penduduk desa tersebut beralih menjadi pembudidaya ikan mas koki lantaran prospek pasarnya yang tetap bagus.
Membudidayakan ikan mas koki, tambah Hadi, ternyata mudah, cukup menggunakan kolam semen dengan ketinggian air 60 cm lalu indukan ikan betina yang siap bertelur dilepaskan. Setelah bertelur, larva dipindahkan ke kolam pembesaran. Usahakan agar suhu air tetap stabil, di angka 27—29°C.
Pakan yang digunakan juga sederhana, Hadi menggunakan pelet pabrikan dengan pemberian 2 hari sekali. Sebagai perbandingan dalam satu kolam ukuran 1 meter persegi bisa dipadatkan hingga 50 ekor anakan ikan mas koki usia 2—3 minggu.
Sementara itu, untuk tingkat harapan hidup mas koki juga tergolong tinggi, sekitar 80%. Oleh karena itu, tak heran bila sebagian besar warga Desa Boyonglanggu beramai-ramai menjadi pembudidaya mas koki.
Tingginya permintaan konsumen terhadap anakan ikan mas koki usia 2—3 minggu membuat Hadi terpaksa melepasnya ke pasar dengan harga Rp3.000—Rp4.000 per ekor. Untuk usia dewasa, setidaknya dibutuhkan waktu 5—6 bulan dengan harga yang cukup fantastis mulai dari Rp200.000—Rp6 juta per ekor.
Layaknya ikan koi, kolam mas koki juga harus terdapat pancuran air untuk menciptakan arus dan menambah oksigen terlarut dalam air sehingga ikan bisa tumbuh lebih cepat.
Hingga kini permintaan tertinggi mas koki asal Tulungagung adalah dari jenis tossa dan oranda. Kendati demikian, Hadi juga membudidayakan ikan mas koki jenis lainnya seperti demekin, ranchu, dan kaliko.

Mentan Imbau Petani Jual Hasil Panen ke Bulog

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengimbau kepada seluruh petani untuk menjual gabahnya ke Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) dengan harga minimal Rp3.700 per kilogram (kg). Hal ini karena harga tersebut lebih tinggi dari pasar.
“Alhamdulillah dalam perjalanan kami kurang lebih lima hari, mereka (petani) sudah sepakat menjual ke Bulog,” kata Mentan usai menghadiri acara “Tanam, Panen, dan Serap Gabah” di Desa Wanareja, Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, belum lama ini seperti mengutip Republika (14/3).
Sebelumnya, Mentan mengungkapkan bahwa harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani berkisar Rp3.000—Rp3.400 per kg.
“Kami membelinya dengan harga Rp3.700 per kg. Ini perintah langsung dari Bapak Presiden, jangan biarkan petani merugi, itu arahan Bapak Presiden,” ucapnya.
Menurut Amran, penjualan gabah ke Bulog memiliki manfaat yang sangat besar karena ada selisih harga sebesar Rp500 per kg dari harga di pasaran yang rata-rata Rp3.200 per kg.
“Artinya, nilainya Rp500.000 per ton. Kalau ada 1 juta ton, berarti petani rugi Rp500 miliar. Kalau 2 juta ton sedangkan produksi terakhir ini kemungkinan 40 juta ton, bisa dibayangkan kerugian petani kalau ini (harga gabah anjlok) berlanjut,” tambah Mentan.
Oleh karena itu, lanjut Mentan, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), harga gabah di tingkat petani naik menjadi Rp3.700 per kg. Ia mengatakan pemerintah harus menjaga petani agar tetap untung.

Bulog Berjanji Akan Terus Serap Gabah ke Petani

Pemerintah melalui Kementerian Pertanian bekerja sama dengan Bulog saat ini tengah menjalankan program serap gabah sebanyak-banyaknya dari petani. Bulog akan membeli dengan harga yang ditetapkan pemerintah (HPP) Rp3.700/kg.
Saat ini, Bulog telah membeli gabah dari petani sebanyak 14 ribu ton per hari sesuai HPP. Presiden RI Joko Widodo menargetkan hingga Oktober tercapai serapan gabah untuk mencapai 4 juta ton beras nasional.
Untuk mencapai target tersebut, Direktur SDM Perum Bulog Wahyu Suparyono mengatakan pihaknya siap bekerja tanpa jeda harian. Dalam sepekan aktivitas penyerapan gabah dari petani tetap dilakukan.
“Kami buka kantor tujuh kali 24 jam,” kata Wahyu saat melakukan kunjungan kerja bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Desa Wanareja, Kecamatan Wanareja, Cilacap-Jawa Tengah, belum lama ini seperti melansir Republika(14/3).
Dalam kaitan dengan transaksi, Bulog bekerja sama dengan BRI. Bank tersebut, kata dia, juga melayani transaksi jual beli gabah pada akhir pekan sekali pun.
“Teman-teman BRI buka Sabtu-Minggu,” ungkap Wahyu.
Wahyu menegaskan Bulog selaku operator memutus rantai langsung transaksi antara petani dengan tengkulak yang biasa memainkan harga di pasaran. Bulog juga bekerja sama dengan TNI dan PPL.

Program Tanam Cabai Sudah Sesuai Prosedur

Belum lama ini pemerintah Melalui Kementerian Pertanian (Kementan) menjalankan program tanam cabai menggunakan APBNP 2016 seluas 100 hektare di Mataram, Nusa Tengga Barat (NTB). Terdengar kabar dari masyarakat bahwa program tersebut diduga dikorupsi. Namun, hal tersebut langsung dibantah oleh Kepala Dinas Pertanian Kota Mataram Mutawalli.
Mutawalli mengatakan, pengembangan program tanam cabai seluas 100 hektare di Kota Mataram telah dilaksanakan sesuai petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis. Program ini telah dilaksanakan 15 Kelompok Tani dengan 130 orang petani pada lahan seluas 100 hektare.

“Sistem tanamnya tidak langsung 100 hektare, tapi setiap bulan sesuai dengan kondisi pertanaman petani,” katanya seperti melansirAntaranews (14/3).
Proses penanaman cabai sudah dimulai sejak Mei—Desember 2016. Dia menjelaskan, keberhasilan perkembangan penanaman cabai ini juga pernah ditinjau langsung oleh Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian. Adapun bantuan untuk para petani senilai Rp2,8 miliar juga telah disalurkan dalam bentuk material seperti benih, mulsa pupuk, dan obat-obatan.
Mutawalli menegaskan, seluruh bantuan yang diberikan tidak dalam bentuk tunai. Adapun untuk pengadaannya, sebagian melalui lelang dan penunjukan langsung yang dilaksanakan ULP serta panitia pengadaan barang di sekretariat daerah.
“Hingga saat ini semua petani penerima bantuan merasa sangat senang dengan bantuan ini, apalagi dengan harga sangat baik saat ini, dan tidak ada satu orang petani yang keberatan atas pelaksanaan kegiatan ini,” ucapnya.
Ia menilai ada yang aneh jika keberhasilan pencapaian ini justru dipersoalkan pihak LSM yang tidak pernah sama sekali terlibat dalam kegiatan ini. “Hasil panen cabai ini rata-rata 8 ton per hektare dengan masa panen 2—3 bulan,” tutupnya.

Senin, 06 Maret 2017

Ingin Sukses? Beternak Ayam Mutiara Solusinya!

Ayam mutiara memang tidak sepopuler jenis ayam lainnya. Ayam ini konon berasal dari Afrika. Berbisnis ayam mutiara menjadi salah satu solusi bagi Anda yang ingin berwirausaha, khususnya membuka usaha peternakan. Pasalnya, ayam mutiara memiliki nilai jual yang tinggi.
Di Indonesia ayam mutiara baru mulai dikenal, tetapi sebaliknya di luar negeri sudah lama dipelihara sebagai penghias halaman. Dalam perkembangannya juga terjadi cross breedingantara ayam mutiara asli dan ayam lain. Oleh karena itu, sekarang ayam mutiara memiliki ragam warna yang sangat bervariasi di antaranya terdapat jenis yang dinamakan pearl guinea (warna asli ayam mutiara yang didominasi warna abu-abu gelap dengan bintik putih merata di sekujur tubuh), white guinearoyal purple guineaviolet guineabrown guinea,lavender guinea, dan lain-lain.

Menjalankan bisnis ternak ayam mutiara bisa mendatangkan omzet cukup besar. Bagi Anda yang telah mengenalnya, ayam mutiara banyak dilirik karena memiliki warna bulu yang sangat indah.
Jika Anda ingin mengetahui sejauh mana potensi dari ayam mutiara, cobalah Anda berkunjung ke pasar unggas dan carilah informasi pada pedagang yang menjual ayam mutiara.
Ayam mutiara mulai banyak dibicarakan khususnya para penggemar unggas. Dengan bulu yang indah, tetapi masih langka di pasaran, layak mengundang rasa penasaran. Sayangnya, sampai sekarang ternyata informasi tentang ayam mutiara masih terbatas.
Yang paling menarik dari ayam ini sebenarnya adalah warna bulunya yang dipenuhi dengan bintik-bintik putih seperti mutiara. Inilah sebabnya dinamakan ayam mutiara. Ciri fisik lain, yaitu terdapat pial di samping kiri dan kanan kepalanya dan ditambah pial di atas kepala yang tampak seperti helm.
Hewan-hewan ini hidup secara bergerombol dan banyak menghuni savana dan semak belukar sebagai habitat asli mereka. Satu gerombolan di alam liar jumlahnya bisa mencapai ribuan. Oleh karena itu, sesungguhnya hewan tersebut tidak suka menyendiri. Sebenarnya ayam ini termasuk dalam golongan burung, ayam ini bisa terbang walaupun lebih suka tinggal di tanah.
Salah satu peternak ayam mutiara yang telah sukses, yakni Juwaidi. Pria asal Lhokseumawe, Nangroe Aceh Darussalam itu mengenal ras ayam mutiara sejak 2003 lalu.
Pemilik Adina Agro Aceh ini, menjalankan usaha peternakan ayam buras petelur dan ayam hutan sumatera itu kebetulan memperoleh sepasang indukan dari salah seorang temannya dari Sumatera Utara. Selanjutnya, pada 2007 ia memulai usaha penangkaran secara semi-intensif. Saat ini ia sudah memiliki sekitar 20 ekor indukan ayam mutiara. Dan jangan ditanya berapa omzet yang telah diraup oleh Juwaidi. Hingga kini usaha yang ia jalankan semakin membuahkan hasil yang maksimal.

Melirik Peluang Usaha Ikan Pari Air Tawar

Ikan pari air tawar dalam beberapa tahun belakangan ini mulai populer di kalangan pencinta ikan hias. Peminatnya di pasaran semakin bertambah dari hari ke hari. Oleh karena itu, peluang usaha ikan hias ini masih sangat terbuka lebar bagi siapa yang ingin mencoba peruntungannya di bisnis perikanan.
Salah satu ikan hias air tawar yang pamornya sedang naik adalah ikan pari. Harga jual ikan air tawar ini sangatlah tinggi dengan peminat yang sangat banyak membuat pembudidaya ikan hias ini dapat meraup omzet hingga puluhan juta dalam satu bulan. Sangat menjanjikan bukan?

Ikan pari air tawar merupakan spesies ikan yang paling banyak ditemui di sepanjang Sungai Amazon dan beberapa negara di Amerika Selatan seperti Peru, Kolumbia, hingga Brasil.
Ikan air tawar memiliki bentuk tubuh yang unik ditambah cara berenangnya yang seperti terbang mengepakkan sayap membuatnya tak kalah dengan ikan hias lainnya.
Ada beberapa jenis ikan pari air tawar, tetapi yang paling populer adalah jenis Leopoldi. Jenis ini adalah ikan pari air tawar yang paling mahal karena motifnya yang unik dengan tutul putih di warna tubuhnya yang hitam.
Di Indonesia jenis ikan pari Motoro adalah yang paling banyak diburu dan dibudidaya karena harganya yang masih terjangkau dibanding jenis ikan yang lain. Sebagai salah satu jenis ikan hias, peluang usaha untuk membudidaya ikan pari air tawar ternyata terbukti cukup mentereng. Daniel Wijaya, pehobi sekaligus pembudidaya ikan hias yang mulai merintis usaha budidaya ikan air tawar sejak 2012 silam.
Dalam pemasaran ikan ini, Daniel aktif menjual ikan pari air tawar melalui internet. Menurutnya, banyak pelanggan datang dari kalangan sesama pencinta ikan hias yang kebanyakan berasal dari Jakarta, Tangerang, dan Bandung.
“Untuk di luar Pulau Jawa belum ada karena saya sendiri belum berani ekspansi ke sana,” kata Daniel.
Sekali bereproduksi, ikan air tawar ini memiliki berukuran 35—40 cm akan menghasilkan dua ekor sampai tiga ekor anak ikan. Proses ini akan terjadi satu hingga tiga bulan sekali.
Dalam membudidayakan ikan ini, Daniel memelihara tiga ekor ikan dalam kolam ukuran 3 × 1,5 meter dan delapan akuarium. Harga jual ikan pari air cukup mahal, yakni berkisar dari Rp500.000 hingga Rp 20 juta per ekor.
Pembudidaya ikan hias lain yang telah sukses berkat bisnis ikan pari air tawar adalah Hendy Sebastian.
Hendy awalnya memang suka merawat ikan hias dan mulai mendirikan usaha budidaya ikan hias sejak 2010 di bawah naungan Aqua Premiere di bilangan Penjaringan, Jakarta Utara.
Dengan lahan 110 m2, Hendy memelihara ikan pari di dalam akuarium dengan ukuran masing-masing 1,5 × 2 meter.
Sekarang ini, penjualan pari air tawar cukup ramai. Bahkan, jenis ikan ini sedang naik daun. Di pasar, harga jual ikan hias ini mencapai Rp350.000 hingga Rp10 juta, tergantung ukuran dan motif, Hendy mengaku mampu meraup omzet Rp20 juta per bulan.

Yuk Lihat Sejarah Ikan Arwana

Pada awalnya, Ikan arwana hanyalah jenis ikan ’biasa’. Di daerah asalnya—Sumatera dan Kalimantan—arwana merupakan jenis ikan konsumsi yang sesekali terikut oleh jaring para nelayan setempat. Oleh karena ukuran ikan ini cukup besar dan dagingnya yang lumayan tebal maka agar awet disimpan, nelayan mengolahnya menjadi ikan asin.
Sebagai ikan asin, nasib arwana tidak begitu menggembirakan. Menurut  sebagian masyarakat, rasa ikan ini tidak begitu enak. Jadilah arwana hanya menempati kasta kedua dalam tangga urutan ikan-ikan asin. Tidak berbeda jauh dalam kategori ikan pajangan. Mulutnya yang sedemikian lebar dan postur badannya yang begitu besar membuat masyarakat tidak begitu tertarik untuk menjadikannya sebagai ikan hias.

Sejarah berubah. Bila pada awalnya arwana termasuk jenis ikan tak terperhatikan, hal ini berbalik ketika sebuah organisasi perlindungan satwa— Internasional Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN)—mengadakan pertemuan di Polandia. Pertemuan itu menghasilkan suatu anjuran agar perdagangan satwa langka dibatasi. Kelanjutan dari gagasan ini adalah dengan ditandatanganinya CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora), yang merupakan sebuah konvensi perdagangan internasional jenis fauna dan flora langka.
Sejak tahun 1969, ikan arwana (Sceleropages formosus) masuk pada Red Data Book Volume IV, dalam kategori Depleted Species (spesies rawan). Oleh karenanya, pada 28 Maret 1979, Indonesia ikut menandatangani CITES.

Tips Jitu Mencangkok Tanaman, Jangan Sampai Salah!

Mencangkok merupakan cara melakukan perkembangbiakan tananaman secara vegetatif, dengan cara mengambil kambium pada batang tanaman dikotil supaya lebih cepat menghasilkan akar-akar yang tumbuh di sekitar potongan pada kulit batangnya
Jika Anda berminat untuk mencangkok tanaman, terdapat beberapa hal yang perlu Anda perhatikan, seperti harus memastikan bahwa tanaman yang akan dicangkok adalah tanaman yang berkambium, bercabang, dan memiliki akar tunggang.

Ada beberapa tanaman yang mudah dicangkok dan sebagian sangat sulit. Beberapa tanaman buah yang sering dicangkok adalah mangga, jambu air, jambu biji, jeruk, dan masih banyak lainnya. Keuntungan mencangkok adalah kita dapat memperbanyak tanaman yang memiliki kualitas sama dengan induknya. Kelemahannya adalah dalam mencangkok tidak bisa mencangkok dalam jumlah banyak dalam satu pohon karena akan merusak tanaman induk. Jadi, kita hanya bisa mencangkok beberapa cabang dari tanaman induk.
Pilih tanaman induk yang berkualitas tinggi, dan sudah pernah berbuah. Pilih juga bagian cabang yang sudah cukup tua, alangkah baiknya cabang itu pernah berbuah, dan cabang itu terlihat sehat. Sebelum melakukannya terdapat beberapa persiapan yang harus Anda siapkan.
Peralatan:
  • Pisau/cutter
  • Gunting
  • Sendok semen (pengaduk tanah)
Bahan:
  • Plastik pembungkus warna hitam
  • Tali rafia
  • Tanah
  • Kompos
Langkah pencangkokan:
  1. Pilih batang pohon yang sehat, sebaiknya batangnya lurus, berukuran kurang lebih sebesar ibu jari orang dewasa, atau berkisar 2,5 cm—4 cm. Jangan terlalu kecil, karena bila kecil berarti cabang masih terlalu muda. Jangan pula terlalu besar karena akan berisiko terhadap susah hidup saat ditanam.
  2. Ukur 5 cm dari pangkal cabang dan beri tanda berupa keratan melingkar di batang pohon yang sudah dipilih, dengan pisau/cutter. Ukur lagi dari tanda yg baru dibuat menuju ke atas sepanjang 15cm, dan beri tanda keratan melingkari batang lagi. Kupas semua kulit sepanjang dari tanda keratan bawah sampai tanda keratan atas (15cm) sehingga kulit terkelupas semua dan hanya terlihat batang kayu bagian dalam.
  3. Agar kulit tidak menyambung kembali selama di cangkok, pastikan kambium terbuang secara bersih, yaitu dengan cara mengerok batang yang telah dikupas kulitnya hingga tidak ada sedikit pun kulit yang menempel serta tidak ada lapisan licin (kambium) yang melapisi batang kayu.
  4. Pilih plastik warna hitam agar sinar matahari tidak bisa masuk dan merusak akar yg masih muda. Pilih plastik yang kuat dan bisa bertahan kurang lebih 2—3 bulan dengan panas terik dan hujan. Potong plastik ukuran kurang lebih 15 cm × 25 cm untuk batang calon dicangkok seukuran 2 cm. Semakin besar batang yang akan dicangkok, semakin besar pula ukuran plastiknya. Pasang plastik tadi pada bagian yang akan dicangkok 5 cm dari keratan bawah.
  5. Ambil satu plastik lagi dengan ukuran yang sama. Lakukan hal sama pada langkah nomor 4, hanya berbeda posisi peletakannya, berada di balik dari batang yang dicangkok berlawanan arah dari plastik pertama sehingga membungkus batang dari dua arah berbeda. Setelah itu, ikat kuat dengan tali rafia 1,5 cm dari ujung plastik.
  6. Balik kedua ujung plastik yang ada di bawah menuju ke atas sehingga plastik terbalik dan ikatan tali rafia tadi berada di dalam bagian bawah. Pastikan juga bahwa di bawah plastik terlihat batang kayu setinggi 4cm sebagai area pengontrol bahwa kulit bagian atas dan kulit bagian bawah tidak menyambung lagi. Setelah beberapa minggu pencangkokan, bila ada tanda akan menyambung, segera dikerok lagi saat melakukan kontrol.
  7. Isi bagian dalam plastik dengan tanah yang subur, bila perlu tambahkan sedikit pupuk kompos. Untuk batang cangkokan sebesar 2 cm diperlukan sekitar 3 genggam tanah subur sebagai isian. Atur posisi plastik dan isi tanah sedemikian rupa agar bentuknya seimbang dan rapi. Perhatikan pula bahwa diperkirakan posisi keratan atas yang dibuang kulitnya berada di tengah-tengah plastik.
  8. Ikat bagian atas cangkokan tepat di ujung akhir isian tanah. Tujuannya, agar cangkokan padat dan tidak kendur karena bila kendur akan mudah goyah dan berisiko pada akar muda yang tumbuh mudah patah karena gangguan angin. Perhatikan saat mengikat bagian atas, usahakan sisa ujung plastik mekar merumbai seperti corong. Tujuannya, untuk menangkap air hujan atau air siraman dan dapat menyerap ke dalam cangkokan. Ikat sekali lebih kuat pada tengah-tengah cangkokan, ikatan di tengah ini adalah untuk memadatkan cangkokan agar cangkokan tidak berputar dan kendur.

Yuk, Lihat Syarat Tumbuh Tanaman Hias dalam Ruangan!

Meletakkan tanaman hias di dalam ruangan saat ini menjadi salah satu tren yang banyak dilakukan oleh masyarakat. Tujuannya, untuk mempercantik tampilan ruangan dalam rumah ataupun kantor. Namun, apakah Anda juga tetap memerhatikan pertumbuhan tanaman hias di dalam ruangan dengan baik.
Meletakkan tanaman dalam ruangan memiliki tantangan tersendiri. Pertama, pemilihan jenis tanaman haruslah tepat dengan kondisi, warna, dan peralatan lain dalam ruangan. Keberadaan tanaman hias dalam ruangan bisa memperindah pada satu sisi, tetapi dapat juga menyebabkan ruangan terkesan tidak tertata atau berantakan.

Di lain sisi, pilihan meletakkan tanaman hias dalam ruang perlu memerhatikan beberapa hal secara lebih terperinci. Bagaimana pun, kelangsungan tanaman yang sudah dikondisikan dalam tempat tertentu sangat membutuhkan sentuhan manusia.  Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum Anda meletakkan tanaman hias di dalam ruangan.
Tanaman hias butuh cahaya
Cahaya bagi tanaman apa pun menjadi persyaratan mutlak untuk proses fotosintesis dan asimilasi tanaman. Tanpa cahaya, tanaman bisa menjadi kekurangan asupan akibat kegagalan dalam memproduksi zat-zat yang dibutuhkan tanaman. Tanaman membutuhkan cahaya untuk memproses zat asam arang (C02), air dan beberapa zat lain menjadi bahan makanan bagi tanaman. Kekurangan cahaya dapat membuat tanaman menjadi kerdil, tidak memiliki daun yang bagus, atau bahkan tidak memiliki bunga sama sekali pada tanaman berbunga. Memang tanaman tidak semuanya membutuhkan cahaya langsung, tetapi pada prinsipnya tanaman tetap membutuhkan cahaya.
Pastikan Anda meletakkan tanaman pada posisi yang tepat agar dapat memperoleh cahaya memadai seperti dekat jendela atau pintu. Sudut dan letak jendela, pintu dan ventilasi sangat memengaruhi kepekatan cahaya yang masuk. Karena itu, perhatikan dengan saksama cara Anda meletakkan tanaman agar dapat memperoleh cahaya dengan baik.
Penyiraman
Tanaman hias yang ditanam di tanah langsung akan lebih mudah memperoleh air. Namun, tanaman yang diletakkan dalam pot sangat bergantung pada pemberian manusia. Air menjadi elemen penting dan dominan dalam struktur tanaman. Selain itu, air juga digunakan untuk memproses bahan asupan atau makanan bagi tanaman. Mengingat kebutuhan air pada setiap jenis tanaman berbeda-beda, pemilik tanaman hias dalam rumah harus secara jeli membedakan jenisnya sehingga dapat memperlakukan tanaman secara tepat dan baik.
Tanaman butuh udara
Udara menjadi elemen penting bagi setiap mahluk hidup. Bagi tanaman, oksigen akan digunakan untuk bernapas dan membakar cadangan makanan. Permbakaran tersebut berguna untuk proses pertumbuhan tanaman. Proses pengolahan makanan melalui fotosintesis juga membutuhkan CO2 sebagai bahan bakar. Pastikan tanaman berada dalam posisi di mana udara bersirkulasi dengan baik.
Suhu udara
Jika udara terlalu panas atau dingin dirasakan oleh manusia, tanaman juga bisa merasakannya. Suhu yang terlalu tinggi atau rendah dapat menyebabkan persoalan bagi tanaman. Umumnya tanaman dalam ruangan membutuhkan suhu 20—26˚C. Pada musim kemarau saat suhu sangat tinggi di siang hari, pemilik tanaman ada baiknya melakukan sesuatu agar suhu menjadi lebih diterima oleh tanaman. Langkah-langkah seperti membuka saluran udara akan membantu menstabilkan suhu udara.
Kelembapan udara
Tingkat kelembapan adalah kemampuan udara untuk mengikat air. Udara yang lembap memiliki kadar air yang cukup tinggi. Sebaliknya, udara kering memiliki hanya sedikit kandungan air. Tanaman pada umumnya sangat cocok dengan udara dengan kandungan air yang cukup. Tingkat kelembapan air memengaruhi kemampuan tanaman untuk menguapkan air dari daun. Kelembapan yang tinggi dapat membantu tanaman mencegah penguapan secara cepat dari daun. Kelembapan yang stabil menyebabkan tanaman dapat mengontrol kandungan air dalam batang dan organ tanaman lainnya.

Ternyata Tanaman Juga Bisa Stres Lho

Seperti halnya makhluk hidup lainnya, tanaman dapat mengalami stres. Saat mengalami stres tanaman mengirimkan sinyal pertahanan seperti manusia. Hal tersebut disampaikan oleh peneliti asal Australia yang memang mempelajari pola perilaku kubis dalam satu studi pimpinan internasional.


Peneliti tersebut adalah seorang Profesor Bioteknologi Tanaman, yang bernama Jimmy Botella dari Plant Genetic Engineering Laboratory di School of Agriculture and Food Sciences, University of Queensland, mengatakan penelitian yang dipimpin oleh University of North Carolina telah mempelajari keluarga protein-G pada Arabidopsis thaliana dari keluargaBrasscica, yang meliputi kubis.

“Tanaman telah menyesuaikan diri dengan mesin yang digunakan manusia untuk melihat guna mempertahankan diri dari patogen dan tekanan air,” kata Botella.
“Pada manusia, protein-G membantu orang merasakan cahaya, aroma, bau, dan terlibat dalam perilaku dan pengaturan suasana hati melalui zat seperti adrenalin, histamin, dopamin dan serotonin. Protein-G ada pada hampir semua organisme hidup dan sebanyak separuh dari semua pengobatan manusia mencapai efeknya melalui reseptor yang ditambah protein-G,” tambahnya, sebagaimana dikutip Xinhua.
Laboratorium Botella sebelumnya telah meneliti peran penting yang dimainkan protein-G dalam meningkatkan hasil pertanian seperti beras dan mempelajari tanaman lain padi-padian untuk membantu menanggulangi keamanan pangan dunia.
“Laboratorium kami sebelumnya juga telah mendapati tanaman berisi lebih banyak protein-G ini dibandingkan dengan manusia,” lanjutnya.
“Di dalam dokumen baru ini kami menyediakan bagian sejarah, bagaimana protein tersebut berevolusi dan apa yang kami kira adalah penyebab utama bagi evolusi itu,” katanya.
“Kami memperlihatkan bahwa protein-G telah mengalahkan manusia dalam hal evolusioner,” jelas Botella.
Ia mengatakan anggota “klasik” mesin protein-G pada tanaman mempertahankan peran mereka dalam perkembangan (seperti manusia), sedangkan anggota yang lebih baru dari keluarga protein-G telah mengkhususkan diri pada reaksi tekanan lingkungan hidup.
“Ini mencerminkan perbedaan utama antara sebagian besar hewan dan tanaman, bahwa meskipun hewan dapat menghindari situasi stres dengan bergerak, kebanyakan tanaman tak tertahan di satu tempat dan perlu memiliki penyelesaian cerdik untuk bertahan hidup,” ungkapnya.
Penelitian itu dipimpin oleh Dr. Alan Jones dan Dr. Daisuke Urano serta melibatkan peneliti dariNational University of Singapore dan Cold Spring Harbor Laboratory, New York.
“Keluarga protein ini penting dan secara luas dipelajari pada sistem hewan, tapi peran mereka pada sistem tanaman masih banyak belum diketahui,” tutup Alan.

Mudahnya Membuahkan Jambu Citra dalam Pot

Jambu citra adalah salah satu varietas jambu air. Keunggulan jambu citra antara lain memiliki daging yang tebal, berukuran besar, dan sebagian besar buahnya tak berbiji. Rasanya yang manis dan renyah menjadikan buah satu ini banyak disukai masyarakat meskipun tergolong buah jambu varietas baru. Selain itu, jambu citra juga sangat mudah dibudidayakan.
Selain ditanam di kebun, jambu citra pun bisa ditanam dalam pot alias tabulampot. Sebagai tabulampot, tajuk pohon jambu citra pun cenderung membulat rimbun sehingga tampak pendek dan kompak.

Bagi Anda yang tertarik menanam jambu citra dalam pot, perlu menjadi catatan bahwa jambu citra termasuk kategori tabulampot dengan kesulitan membuahkan tingkat medium.
“Salah perlakuan, tanaman sulit berbuah di pot,” kata Wawan, salah satu penangkar jambu citra di Tangerang, Provinsi Banten.
Wawan mengatakan, bahwa jambu citra dapat tumbuh dengan lebat dengan media yang subur dan bersifat porous.
“Pakailah komposisi tanah, kompos, bokashi, pupuk kandang, dan sekam dengan perbandingan 2 : 1 : 1 : 1 : 0,5,” jelas Wawan.
Biasanya setelah 5—6 bulan, kata Wawan, media akan memadat dan turun. Saat itu, tambahkan pupuk kandang dan lakukan penggemburan supaya sirkulasi udara di media berjalan baik.
“Lakukan pula pemangkasan akar bila dipindahkan ke pot lebih besar,” kata Wawan yang menganjurkan pemberian pupuk dasar NPK seimbang 15 : 15 : 15 atau 16 : 16 : 16.
Pada saat tunas dan daun baru tanaman mulai hijau tua, gunakan pupuk untuk merangsang pembuahan. Pakailah pupuk NPK dengan fospor (P) dan kalium (K) tinggi yang relatif mudah dijumpai seperti Gandasil B, Hiponex (biru), serta Growmore. Menurut Wawan, aplikasi pemupukan terbaik melalui akar.

Revolusi Oranye Penyelamat Buah-buahan Lokal

Indonesia merupakan suatu negara kepulauan yang memiliki hamparan lahan yang sangat luas. Namun, ternyata memiliki lahan yang luas belum diimbangi dengan hasil bumi yang melimpah. Seperti yang kita tahu bersama, Indonesia belum cukup bersaing memasarkan hasil bumi seperti buah-buahan ke pasar internasional. Untuk itulah, sebuah program nasional dibuat yang berkeinginan menjadikan Indonesia sebagai pengekspor buah lokal ke mancanegara.
Revolusi Oranye merupakan suatu program nasional yang bertujuan melakukan pengembangan buah lokal asli nusantara dengan skala industri yang digagas oleh Institut Pertanian Bogor (IPB) pada 2013. Program ini dibentuk sebagai keprihatinan akan kondisi perbuahan nusantara yang belum mampu bersaing, baik di pasar domestik maupun internasional.

Masalah utamanya karena buah lokal nusantara dianggap kurang berkualitas, kurang kesinambungan, dan belum konsisten produksinya. Selain itu, produktivitasnya juga dianggap masih sangat rendah, tata niaga perbuahan kurang efektif dan efisien karena kurang tersedianya infrastruktur dalam hal pengolahan dan pemasaran.
Revolusi oranye memiliki visi untuk mewujudkan kemandirian pangan dan konsumsi buah bagi seluruh rakyat Indonesia dan juga akan menjadikan Indonesia sebagai eksportir buah tropis terbesar di Asia Tenggara pada 2025 mendatang atau bertepatan pada HUT Kemerdekaan RI yang ke-100. Dan pada 2045 Indonesia menjadi lumbung buah tropis terbesar di dunia.
Dengan menghimpun para stakeholder, visi dari Revolusi Oranye akan dijabarkan dalam misi yang menargetkan luas perkebunan buah tropis di Indonesia akan bertambah sekitar 1.000.000 hektare hingga 2040 mendatang.
Angka tersebut bisa dicapai melalui pengembangan perkebunan buah dengan skala besar (>500 hektare) oleh BUMN perkebunan dan perkebunan buah skala menengah sekitar 50—500 hektare yang akan dilakukan oleh perkebunan swasta seluas total 139.500 hektare, dan perkebunan buah skala orchard sekitar 5—50 hektare. Yang terakhir dari petani dan kelompok tani buah seluas total 500.000 hektare.

Cabai Impor Kurang Diminati

Dampak harga cabai yang terus meroket membuat cabai impor mulai masuk ke pasar-pasar tradisional di tanah air. Seperti yang terjadi di Denpasar, Bali, cabai ini kurang diminati masyarakat. Cabai rawit merah yang telah dikeringkan itu hanya dibeli oleh pengusaha warung makan.
“Kalau warga masyarakat jarang membeli cabai impor, sebaliknya lebih suka cabai lokal, walau harganya lebih mahal,” kata Sumartini, seorang pedagang bumbu di Pasar Badung Denpasar, seperti melansir Republika (24/2).

Sumartini melanjutkan, sejak tiga bulan lalu, tepatnya menjelang Natal, harga cabai terus naik dan kini harganya sekitar Rp130.00per kg. Sementara itu, harga cabai impor hanya sekitar Rp80.000 per kg.
Lebih lanjut Sumartini menjelaskan, cabai kering yang dijual cukup membantu para pengusaha makanan. Pasalnya, cabai tersebut cukup pedas dan harganya juga lebih murah. Cabai impor ternyata hanya ada di Kota Denpasar saja karena di kota-kota kabupaten di Bali, cabai ini sulit didapat.
“Entah mengapa warga masyarakat kebanyakan memilih cabai lokal. Apa karena penampilan cabai lokal yang kelihatan masih segar sehingga itu yang mereka pilih,” ungkapnya.
Untuk menyiasati agar bisa dapat membeli cabai dengan harga lebih murah, Rugaya mengaku membelinya dari Banyuwangi, Jawa Timur. Di kota tertimur Provinsi Jawa Timur itu sebutnya, harga cabai di petani hanya berkisar Rp70.000 per kg. “Mending saya beli ke petani di Banyuwangi saja,” tutur Rugaya.
Dengan perbedaan harga yang lumayan itu, dia bisa menghemat banyak, karena saat kulakanke Banyuwangi, dia juga membeli keperluan lain untuk warungnya, yang harganya di Banyuwangi jauh lebih murah.

Hingga Agustus Kementan Serap Gabah Sebesar 4 Juta Ton

Kementerian Pertanian (Kementan) saat ini sedang menargetkan menyerap gabah petani sebanyak 4 juta ton dalam waktu enam bulan hingga Agustus 2017 mendatang guna mengendalikan harga gabah yang anjlok ketika musim hujan seperti sekarang.
“Target kita adalah 4 juta ton dalam waktu enam bulan. Itu adalah arahan dari Presiden,” kata Menteri Amran, seperti melansir Okezone (24/2

Lebih lanjut Amran menjelaskan gabah petani akan diserap melalui Bulog sebesar 70% pada tiga bulan ke depan dan target serapan per divisi regional Bulog akan dievaluasi capaiannya setiap hari.
Dalam Rapat Gabungan Percepatan Serap Gabah dan Pengamanan Harga, Amran mengatakan pemerintah harus mengendalikan harga gabah yang saat ini produksinya melimpah, tetapi harganya anjlok pada panen raya musim hujan.
Mentan menambahkan bahwa target serapan 4 juta ton beras ini optimis mampu dicapai karena pada 2016 Indonesia tidak mengimpor beras dengan dukungan Bulog yang menyerap gabah petani.
Upaya yang dilakukan Kementan untuk percepatan serapan gabah tahun 2017, yakni dengan melanjutkan Tim Serap Gabah Petani (TIM SERGAB) dan bermitra dengan swasta untuk dryer atau pengering gabah dan pergudangan.
Adapun Gabah Kering Panen (GKP) dengan kadar air 25% dan fleksibilitas gabah 20% tetap dibeli dengan harga pembelian pemerintah (HPP) GKP Rp3.700 per kg.
Kementan pun bekerja sama dengan 187.000 unit penggillingan dan mengoptimalkan 50.000 petugas penyuluh lapangan (PPL) bersama Babinsa TNI guna mewujudkan serap gabah Bulog 4 juta ton setara beras.
Dalam rapat koordinasi tersebut, hadir juga Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Mulyono, Direktur Utama Bulog Djarot Kusamayakti, Dirut PT SHS Syaeful Bahri, Dirut PT Pertani Wahyu, dan kepala dinas pertanian provinsi se-Indonesia.
Panglima TNI Gatot Nurmatyo mengatakan TNI akan mengawal pembelian gabah pada tingkat petani seharga Rp3.700.
“Kasihan petani yang telah bersusah payah menanam kalau harga yang diterima hanya Rp2.800. Saya minta Kodim agar membeli gabah langsung dari petani dan bila perlu disimpan di Kodim kalau tidak ada tempat penampungan lagi,” ucap Gatot.

Kementan Imbau Masyarakat Tanam Sayuran di Pekarangan Guna Tingkatkan Pendapatan

Kementerian Pertanian (Kementan) mengimbau masyarakat guna meningkatkan pendapatan rumah tangga untuk melakukan penanaman sayur termasuk cabai di pekarangan rumah. Dengan begitu, tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan rumah tangga, ke depannya tanaman tersebut diharapkan mampu menjadi sumber pendapatan.
“Rumah tangga itu pada saat mengembangkan cabai dengan sayuran maka dia merupakan meningkatkan salah satu sumber pendapatan,” jelas Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Muhammad Syakir usai memberikan 30 ribu bibit cabai kepada 26 organisasi yang ada di Kota Bogor di Gedung Balai Kota Bogor, belum lama ini seperti melansir Republika (28/2).

Hingga kini Kementan fokus mendorong rumah tangga untuk menanam cabai. Sebab, komoditas hortikultura tersebut menjadi penyumbang inflasi. Dengan melakukan penanaman di pekarangan, rumah tangga akan mampu memenuhi kebutuhannya dan dibagikan kepada tetangga atau dijual jika produksi berlimpah.
Lebih lanjut Syakir mengatakan ke depannya akan juga dilakukan gerakan penanaman untuk tanaman obat. “Jadi, program ini memiliki aspek ekonomi, sosial dan kesehatan,” ungkapnya.

Jumat, 03 Maret 2017

Peneliti Australia Ciptakan Alat Perangkap Lalat Buah

Peneliti dari Universitas Griffith Australia menciptakan alat perangkap lalat buah. Dari penemuan tersebut seorang petani asal Queensland, Australia memiliki harapan baru untuk memerangi lalat buah yang selalu menyerang tanaman buahnya.
Teknologi baru bermerek Fruition tersebut diluncurkan di Universitas Griffith Australia dan digambarkan sebagai langkah besar dalam memerangi masalah serangga pada tanaman.
Otoritas Pendaftaran Australia secara bertahap menarik penggunaan insektisida pelapis semprot karena masalah kesehatan dan lingkungan.
Profesor Lingkungan Griffith Dick Drew, yang mengembangkan perangkap lalat Fruition itu mengatakan, insektisida semprot telah digunakan selama 40 tahun terakhir.
“Penemuan perangkap baru ini bisa lebih melindungi tanaman para petani,” kata Drew.
Drew menambahkan, para petani kadang-kadang bisa kehilangan seluruh tanaman mereka karena lalat buah.
“Lalat buah betina mengandung telur yang subur, ia menghinggap pada tanaman dan meletakkan telurnya di bawah kulit buah matang. Telur ini kemudian menetas menjadi belatung, yang membuat buah menjadi busuk dan jatuh ke tanah,” ujar Drew.
Drew mengatakan, perangkap Fruition barunya dirancang khusus untuk menarik lalat buah betina perusak tanaman.
Drew datang dengan ide untuk mengembangkan perangkap setelah menghabiskan hampir 50 tahun meneliti lalat buah. Hasilnya adalah sebuah perangkap lalat buah berbentuk seperti kubah atau bola dan mengandung elemen cobalt biru untuk menarik perhatian lalat buah.
Perangkap tersebut juga mengandung berbagai bahan kimia tertentu. Setelah menarik perhatian lalat buah, Fruition yang memiliki permukaan lengket akan menjebak serangga dan mencegahnya menghancurkan tanaman.
Setelah meneliti lalat buah beberapa dekade, Drew mengatakan peluncuran perangkap baru itu benar-benar memuaskan.
“Kami sekarang memiliki jawaban yang benar-benar baik tentang masalah lalat buah untuk menghindarkan penggunaan semprotan insektisida,” tutupnya.